THE POWER OF HIJRAH
(MAKNA , HISTORIS, DAN KEMARDEKAAN PALESTINA)
Oleh: M. Jamil
MAKNA DAN HISTORIS
Hijrah sebuah
kata yang “sangat tidak asing” bagi umat Islam, hanya saja eksistensinya
berlawanan dengan kata “sangat tidak asing” menjadi “sangat asing”
dalam kehidupan. Hijrah terambil dari kata ha-ja-ra-hu,
yah-ju-ru-hu, Hij-ran dan Hij- ranan yang artinya memutuskan, meninggalkan.
Hijrah juga dapat di artikan perginya suatu kaum dari suatu wilayah ke wilayah
lain. Secara historis Hijrah secara khusus dikaitkan dengan peristiwa hijrahnya
Nabi Muhammad dari kota kelahirannya Mekah menuju Madinah Lima belas abad yang
lalu. Walaupun Hijrah ke kota madinah merupakan Hijrah yang kedua setelah para
sahabat konon terdir dari 11 orang laki-laki dan 4 orang wanita (diantaranya,
Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Ja’far bin Abi Thalib, dan Zubair bin Awam
) diperintahkan untuk Hijrah berdasarkan perintah Allah SWT (baca: Qs An Nisa
:97) dan di pertegas oleh Nabi untuk
hijrah ke Habsyah (Ethopia). Penentuan Habsyah bukan tanpa alasan, Habsyah
sendiri di sebut Nabi sebagai Dataran
Kebenaran sehingga dapat dijadikan
tempat berlindung, hal ini terkait dengan Raja Najasyi yang di gambarkan oleh
Nabi ‘’di sisinya tak seorang pun akan di zalimi (Arif dan adil).
Hijrah pertama para sahabat memakan waktu
hanya 3 bulan, A. A Azhim Muhammad dalam bukunya Strategi Hijrah menulis beberapa faktor penyebab singkatnya hijrah
para sahabat ke Habsyah diantaranya : adanya berita kaum Quraisy berhenti menyakiti kaum
muslimin, Islamnya Umar bin khatab, adanya revolusi di wilayah Habsyah untuk
melawan raja Najasyi dikarenakan dukungannya terhadap kaum muslimin. Namun kemudian dikarenakan adanya blokade
ekonomi terhadap kaum muslimin dari kaum Quraish , Nabi menyuruh kembali lahi
hijrah ke Habsyah hingga kemudian pasca Ikrar Aqabah di Mekah antara Nabi
dengan delegasi Madinah barulah Nabi
berserta sahabat memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Capaian hijrah pertama di
habsyah tidak sebesar capaian hijrah di Madinah, namun Hijrah pertama
memberikan energy baru dan memantapkankan keyakinan dan keimanan para sahabat
akan kebenaran Islam salah satunya dimana raja Najasi memberikan dukungan
secara kuat terhadap ajaran Islam setelah adanya provokasi dan suap dari utusan
kaum Quraish yaitu Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amr bin Ash kepada pejabat
lingkaran raja Najasyi.
Hijrah juga
bermakna ruhiyah yaitu berpindah atau meninggalkan kejahatan atau perbuatan yang dilarang oleh Allah dan
Rasulullah ke perbuatan yang di Ridhai oleh Allah sesuai dengan koridor
Alqur’an dan Hadist. hal ini terkait
dengan Hadist Rasulullah yang menyatakan
‘’orang beriman adalah manusia yang
merasa aman terhadapnya. Orang Islam adalah mereka (kaum muslimin) yang selamat
dari lidahnya dan tangannya. Al Muhajir (orang yang melakukan Hijrah) adalah
mereka yang meninggalkan kejahatan (HR. Ahmad)”.
Dengan
demikian Hijrah secarah ruhiyah erat kaitannya dengan Taubat yang secara bahasa
berarti kembali. memutuskan dan meninggalkan perbuatan maksiat (Hijrah) dan
kembali ke tuntunan AL Qur’an dan Hadist (Taubat) hal ini selaras dengan Hadist
Rasulullah yaitu;
‘’sesungguhnya Hijrah Iitu tiada
hentinya, sehingga terhentinya taubat, dan taubat pun tiada hentinya sehinggga
matahari terbit dari sebelah barat: (HR. Abu Dawud)
HIJRAH : PERSATUAN DAN KEMARDEKAAN
PALESTINA
pada tahun
622 M Nabi Muhammad bersama para sahabat melakukan perjalan dari kota kelahiran
nya Mekah menuju Madinah setelah terjadi kesepakatan antara Nabi Muhammad dengan
delagasi Madinah. Kesepakatan tersebut terkait dukungan kepada Nabi Muhammad
baik secara konsep Keagamaan dengan mengakui kenabian Muhammad dan menerima
ajaran yang di bawanya maupun dukungan
Politik sehingga menempatkan Nabi Muhammad sebagai pemimpin mereka. Hijrah
merupakan keputusan brilian yang di ambil oleh nabi Muhammad bersama para
sahabat setelah mengalami masa-masa sulit dari blokade ekonomi, terror,
kekerasan fisik hingga ancaman pembunuhan.
Setelah tiba
di Madinah hal pertama yang di lakukan oleh Nabi yaitu mendirikan sebuah mesjid
bernama masjid Quba sebagai pusat sentral baik sebagai tempat ibadah keagamaan
dan pererat persatuan kaum muslimin. Nabi berhasil menanamkan nilai-nilai
keagamaan dan persatuan dengan mempersatukan kedua suku yang saling bertikai
dan menumpahkan darah yaitu bani Aus dan Kharaj menjadi satu menjadi kaum
Anshar(penolong). Pertikaian yang berujung dengan pertumpahan darah antara Bani
Aus dan Kharaj merupakan buah hasil dari yahudi di madinah yang melakukan adu
domba dan provokasi.
Bukan hanya
mempersatukan bani aus dan kharaj menjadi kaum ansar, Nabi juga mempersatukan
antara kaum ansar dan kaum muhajirin (pendatang) sehingga dengan kekuatan
persatuan inilah kelak Nabi Muhammad berhasil membebaskan mekah dari kaum Quraish.
Bagaimana nabi mempersatukan mereka? Ya tentunya kitabullah dan Sunah, hal ini
sejalan dengan perintah Allah di dalam Al Qur’an surah Al Imran ayat 103
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”.
Seorang ahli
tafsir dari Cordoba (spanyol) Abu
'Abdullah Al-Qurtubi dengan karya nya Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an tentang surah di atas bepedapat “bahwa Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan persatuan dan melarang
dari perpecahan. Karena sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan al jama’ah (persatuan) merupakan
keselamatan.”
Dengan
demikian nilai-nilai Hijrah salah satunya adalah menghidupkan kembali
nilai-nilai persatuan dikalangan umat muslim dari berbagai perpecahan. Nabi
menggambarkan persatuan umat muslim seperti sebuah bangunan yang memiliki
karakteristik saling menguatkan.
“bahwa orang mukmin yang satu dengan mukmin
lainnya ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain” (HR. Al
Bukhari dan Muslim)
Hadist tersebut merupakan salah
satu indicator dan tujuan seorang Mukmin, seorang mukmin ialah seorang yang
senantiasa menjaga persatuan dan bukanlah seorang mukmin seorang yang berbantah-bantahan yang
mempunyai potensi untuk memecah persatuan.
Di satu sisi perbedaan merupakan karunia dari Allah SWT, namun setiap
perbedaan harus di sikapi dengan bijak jika tidak memuncullah istilah
berbantah-bantahan merupakan cikal bakal untuk memusnahkan Persatuan.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) memprediksi hal ini dalam dialognya bersama
para sahabat, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan Ahmad;
Rasulullah berkata, Hampir terjadi keadaan di mana umat-umat lain akan
mengerumuni kalian dari berbagai penjuru sebagaimana orang-orang yang makan
mengerumuni piring makannya.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena
sedikitnya jumlah kami ketika itu?”
Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan pada saat itu kalian
banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai buih yang terbawa air saat banjir.
Sungguh Allah akan mencabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh
kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa wahn
itu?”
Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.”
Apa yang di prediksi oleh Rasulullah
Sangat jelas terjadi tak kala “umat-umat
lain” Israel yang di dukung oleh Amerika dan sekutunya menduduki secara
illegal wilayah tanah Palestina hingga
saat ini mengakibat kan kesengsaraan luar biasa, tak terhitung jumlahnya korban
nyawa dan harta benda bagi penduduk
Palestina di wilayah Gaza.
Selanjutnya Apakah Jumlah
‘’kami”-kaum muslimin sedikit? ‘’tidak’’ menurut sebuah lembaga riset dan
survei terkemuka Amerika Serikat jumlah umat muslim di dunia mencapai
seperempat jumlah penduduk dunia dengan kisaran 1 hingga 1,8 milyar jiwa. Harus
di akui adanya upaya dari negara Arab pada waktu itu tak kala pada tanggal 14 Mei 1948, Ben Gurion
mendeklarasikan negara Israel kemudian keesokaan hari nya Israel di gempur oleh
kesatuan 5 negara Arab yang yaitu Mesir, Suriah, Yordania, Irak, Mesir termasuk juga Arab Saudi di bawah
komando Mesir. Namun Israel berhasil memenangkan pertarungan melawan Pasukan
Arab dikarenakan dukungan persenjataan, amunisi, hingga pesawat tempur yang di
datangkan dari Cekoslavakia dan senjata lainnya yang di selundupkan dari
Amerika dan Eropa-konon pada waktu itu amerika serikat mengembargo Israel.
Menurut para pengamat tanpa persenjataan dari cekoslavakia, Israel akan kandas.
Persenjataan dari cekoslavakia dan hasil selundupan dari Amerika menjadikan
Israel di atas angin menghadapi perlawanan pasukan Arab dengan kualitas
perlatan tempur yang usang,
tak puas dengan kekalahan pada perang 1948, Pasukan Arab kali ini
gabungan 3 negara yaitu Mesir, Yordania dan Suriah-didukung oleh Irak, Kuwait, Arab
Saudi, Sudan dan Aljazair- namun pihak Arab harus menelan pil pahit untuk
kedua kalinya dengan kemenangan Isarel-Dukungan Amerika dan negara Eropa masih
tetap eksis hingga sekarang- dan harus merelakan wilayah Sinai, Jalur Gaza, dan
dataran tinggi Golan. (rujuklah ke: http://bekerjapadaproseskeabadian.blogspot.com/2012/05/israel-pergulatan-antara-asimilasi-dan.html)
pasca kekalahan berturut-berturut semangat membela Palestina semakin
mengendur bahkan Mesir dibawah Anwar Sadat berafiliasi dan membuka hubungan
diplomatic dengan Israel di bawah
perjanjian Camp david pada tahun 1979 di ikuti oleh Yordania pada tahun 1994.
Beberapa negara Arab bahkan bermain mata dengan Israel walaupun secara de jure
tidak mengakui keberadaan Israel.
Palestina yang terbagi menjadi
dua wilayah yaitu Tepi Barat dan Gaza. Wilayah tepi Barat dikuasai oleh
fraksi Fatah dengan Perdana Menteri Mahmoud Abbas dan Gaza dikuasai oleh
Hamas sejak tahun 2006. Israel
menempatkan Hamas sebagai organisasi Teroris dan melakukan serangkaian tindakan
di wilayah Gaza tempat kelahiran seorang pendiri Mazhab dalam Islam, Imam
Syafei baik berupa blokade ekonomi, serta berbagai tindakan biadab, menyiksa
membunuh penduduk sipil dari orang tua, wanita serta anak-anak.
Kali ini ancaman meluluh lantakan
wilayah Gaza kembali terdengar oleh perdana menteri Benyamin Netayahu dan
Menteri Pertahanan, Ehud Barak menjelang Pemilihan umum Knesset- setingkat DPR-
Israel. Palestina benar-benar di jadikan permainan politik licik oleh Benyamin
Netayahu untuk mendulang suara dengan dalih mampu melakukan prestasi terkait
keamanan warga Israel. Press TV melaporkan Pesawat tempur Israel (15/11)
wilayah gaza hingga memakan 21 orang meninggal satu diantaranya dan 160 orang
terluka pemimpin tinggi Hamas Ahmed al-Jaabari. Sejauh ini tercatat (16/11)
hanya beberapa negara kawasan Timur tengah, Suriah Iran dan Mesir yang berani mengutuk tindakan brutal Israel.
Kemana negara Islam lainnya atau negara Arab ? mungkin inilah yang di katakan Nabi “kalian bagai
buih yang terbawa air saat banjir”. Mengapa demikian? Mereka “Cinta dunia dan
takut mati”. Para petinggi Arab
lebih meningkatkan kosentrasi mereka untuk “cinta dunia” dengan menjalin kerja
sama erat dengan Amerika Serikat, entah untuk kepentingan ekonomi maupun
menjaga kelanggengan kekuasan mereka. Amerika pendukung setia Israel.
Jika negara arab seperti Arab Saudi, Qatar memberikan bantuan terhadap
kelompok oposisi di suriah dengan persenjataan canggih dan jutaan dollar baik
atas nama semazhab maupun kepentingan politik mengapa tidak untuk kelompok
perlawanan di Palestina baik faksi Fatah maupun Hamas. Adakah bantuan
persenjataan oleh negara arab untuk Hamas dalam rangka mempertahan diri dari
serangan Zionis Israel. Menarik Brigade Quds seperti dikutip AFP , mengakui menyerang Kota Tel
Rabea (Tel Aviv) dengan misil Fajr-5
buatan Iran menyebabkan ledakan besar di kota tersebut.
Ungkapan Ayatullah Ali khameni memang nyata tak kala ia bersumpah untuk
membantu setiap negara maupun kelompok
manapun untuk melawan Israel salah satunya Hamas dan Hizbullah, begitu
pula Suriah memberikan dukungan kuat terhadap perlawanan Israel. Konsekuensinya
Iran menanggung berbagai Sangsi dan terancam invasi militer oleh Amerika
Serikat dan Israel. Begitu pula dengan Suriah sebuah Negara yang sangat
mendukung mengalami kerusahan dengan munculnya gerakan kelompok bersenjata yang
di dukung oleh Amerika serikat, Arab Saudi, Qatar dan Turki, Israel.
Demonstrasi menentang film Innocent of muslim mampu mengusir setengah
dari diplomat barat. Bagaimana pula dengan Taliban mampu bertahan selama 11
tahun terhadap serangan amerika dan sekutu. Atau Hizbullah dari libanon mampu
mempermalukan Israel dalam perang libanon dengan menghancurkan kapal perang
Isreal dan 33 Tank Merkava dengan bantuan Iran dan Suriah. Atau Hamas yang
mampu bertahan dan membalas serangan ke wilayah tel Aviv yang membuat rasa
takut Perdana Menteri Benyamin Netayahu bersembunyi di dalam bunker seperti
yang di beritakan oleh media Isreal channel 10.
Dengan semanga, dan nilai-nilai serta hikmah hijrah kita harus berpindah dari seperti bui menjadi gelombang
dan cinta dunia menjadi Cinta Akherat, takut mati menjadi rindu kematian akan
Jihad. Sehingga Persatuan Muslim dan kemardekaan Palestina dapat terwujud (jml)
0 komentar:
Posting Komentar