Selasa, 29 Mei 2012

AHLAN WA SAHLAN “MUHAMMAD AR RAZI ROFIF”


Muhammad AR Razi Rofif
Tepat setelah sholat jum’at itu, hanya ada kata pulang yang terekam di hati, menemui istri tercinta yang sedang mengandung dan telah hampir memasuki waktunya. Walau Istri tercinta sempat melarang untuk pulang ke kota Pontianak karena merasa belum terdapat tanda-tanda kelahiran namun aku putuskan malam itu untuk berangkat pulang dengan menggunakan bis angkutan umum.dari kota Sintang menuju kota Pontianak. Pada umumnya  perjalanan tersebut memakan waktu hingga 9 jam dengan keberangkatan tepat pukul 19.00 dan tiba di kota Pontianak di perkirakan sekitar pukul 04.00 WIB hingga Pukul 05.00 WIB
Memasuki  pukul 21.00 istri tercinta memberitahukan melalui handphone merasakan perutnya mendera  sakit dan oleh pihak keluarga langsung di bawa  kerumah sakit bersalin terdekat.   . Alhamdulillah, ungkap dalam hati ternyata keputusan untuk pulang malam ini adalah tepat, mungkin juga naluri seorang suami. Kecepatan bis yang mendayu dan terkadang seperti peluru mengundang mendayu mata berlibur ke mimpi indah.
 Namun pada tengah malam memasuki daerah Kabupaten Sanggau, bis tiba-tiba terhenti. Ternyata terdapat sebuah mobil truk sawit bermuatan penuh anjlok  tepat ditengah jalan. Hal ini di karenakan kondisi jalan yang rusak, berlubang dan berlumpur. Sadar akan kejadian tersebut aku terbangun sebentar dan tertidur kembali. Ketika terbangun kembali pada pukul 4 pagi ternyata tidak ada tanda-tanda bis yang di tumpangi berjalan. Pesan singkat-sms-dari Istri tercinta menanyakan keberadaan ku, sontak terkejut  dengan jawaban ku yang masih berada di kabupaten Sanggau. Istri tercinta juga memberitahukan bahwa sakit perut yang di derita semakin bertambah. Aku mencoba memberi semangat kepada istri tercinta dan menyarankannya untuk berzikir kepada Allah untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
Alhamdulillah di dekat bis kami terhenti terdapat sebuah surau kecil sehingga aku dapat menjalan kewajiban sholat subuh sembari mendoakan semoga Istri tercinta mendapat kekuatan di kala lemah, ketenangan dikala gundah, di hilangkan rasa sakit diselamatkan ia dan bayinya.
hingga pukul 06.00 Wib mobil truk sawit yang anjlok tak bergerak dari tempatnya kemacetan pun semakin bertambah. Celakanya handphone yang saya gunakan kehabisan energy ‘’low beat’‘ Para penumpang pun berkeluaran ingin mengetahui apa gerangan penyebab terhentinya bis yang mereka tumpangi  dan  mungkin juga ingin menghilangkan rasa penat dan sumpek berjam-jam didalam bis yang tak berjalan. Barisan panjang mobil  bak  gerbong sebuah kereta api  dengan panjang hingga 10 km.
Perasaan sangat marah, kesal mendera diri apalagi terendus kabar sopir dan kernet tidak melakukan upaya apapun terhadap kejadian tersebut dan memilih berselimut bersama angin malam dengan mimpi indah tanpa beban.  ‘’bakar, bakar, bakar saja mobil truk itu atau kita gulingkan ke luar jalan, ungkap kesal seorang penumpang yang harus merelakan “hangus” tiket perjalanannya ke Jakarta dikarenakan pesawat berangkat sekitar pukul 09.00 pagi dan sangat tidak mugkin untuk dapat menggapai ke bandara hingga pukul 09.00.
Dalam hati kecil, keinginan mendampingi istri tercinta ‘’berjihad’’ untuk melahirkan seorang anak nampaknya kandas. Hingga akhirnya truk sawit penyumbang kemacetan mampu di tanggulangi pada pukul 09.00 WIB, itu artinya  berarti kalau tidak terjadi halangan bis tiba dikota Pontianak tepat pukul 16.30. Perkiraan ku tepat jam 16.30 aku pun tiba di kota Pontianak. Hand phone yang sudah ngedrop sengaja di non aktifkan untk menghemat daya yang tersisa setelah tiba. Beberapa saat Setelah menghidupkan kembali handphone, adik kandung ku menelpon dan memberikan kabar gembira bahwa istriku tercinta telah melahirkan.
Hanya Selang waktu kurang dari 20 menit aku telah sampai di rumah sakit itu,dengan menggunakan jasa ojekan yang selalu siap di terminal bis. sepanjang jalan perasaan gundah, takut dan gembira menjadi satu. Setelah tiba di Rumah sakit bersalin beberapa sanak keluarga tampak di ruang lobi, mereka mengucapkan kata selamat kepada ku karena telah menjadi seorang Ayah. Seketika saja aku ingin menghampiri Istri tercinta namun oleh pihak rumah sakit belum di perbolehkan. Untuk menenangkan diri, aku sempatkan untuk sholat terlebih dulu, setelah sholat pihak rumah sakit  belum memperbolehkan untuk bertemu dengan istri tercinta dan hanya memperbolehkan untuk melihat sang bayi.
Perawat rumah sakit pun menuntun ku menuju ruangan tempat keberadaan bayi. Jantungku semakin  berdetak ketika tiba depan pintu ruang bayi, setelah masuk keruang bayi, kurang dari 10 menit tampak sang perawat menggendong bayi dengan lembut.’’ini anak bapak’’, ujar perawat! sambil meletakkan bayi pada tempatnya. Mata ku seksama memperhatikan sang bayi dari ujung rambut hingga ujung kaki, sebelum menangis sang bayi sempat melihat mata ku, aku hampir saja menangis bahagia melihatnya, namun dalam hati kecil, aku harus melihatkan kepada sang bayi untuk tegar. Hanya beberapa menit saja perawat rumah sakit memperbolehkan melihat sang bayi dan segera memperbolehkan melihat istri tercinta. Kaki ku kembali melangkah cepat menuju ruangan tempat istri tercinta berada. Setelah sampai di dalam ruangan aku lihat istri ku tercinta tampak lemah dan tersenyum kecil melihat kedatangan ku. Ia pun lekas bercerita bagaimana proses persalinannya, betapa pilu hati ini ketika mendengar dan menghayati cerita rintihannya dikala menahan rasa sakit.  Sambil menenangkan Istri tercinta akhirnya kami berdua sepakat memberi nya sebuah nama Muhammad Ar Razi Rofif  mengacu pada seorang tokoh Muhammad Ar Razi seorang tokoh Ilmuwan Muslim yang sangat terkenal di bidang sains. sedangkan kata Rofif  memiliki makna 'berakhlak mulia" semoga nama yang di berikan menjadi doa baginya menjadi seorang Ilmuwan Muslim yang berakhlak mulia, mengembalikan kembali kejayaan Islam di bidang Sains berguna bagi Keluarga, Agama dan Negara serta tugas Ayah mu pula untuk mewujudkan makna dari nama mu.
Pontianak, 28 Januari 2012

“Ya Allah jadikanlah kami sekeluarga menjadi orang yang bersyukur kepadamu, jauhkanlah keluarga kami dari api neraka, berikanlah kami kemampuan untuk mengetahui hikmah dari apa yang engkau telah berikan kepada kami, jadikanlah kami mengenal Mu dan mencintai Mu dan begitu juga kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW

0 komentar:

Posting Komentar