ilustrasi (karikatur:PADUSI) |
Oleh: M. Jamil.
“Pancinglah Rizki itu
dengan Sedekah (Ali bin Abi thalib)”
Suatu ketika
seorang sahabat bercerita secara detil kepada saya perihal suatu hari ia
bersama istrinya berpergian ke salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pontianak,
Kalimantan Barat untuk membeli berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Setelah
sampai di pusat perbelanjaan mereka tergiur untuk singgah di sebuah warung
simpang tiga untuk menikmati lezatnya hidangan roti cane sebuah masakan unik ala
India. Ketika mereka sedang asyik
menyantap hidangan tersebut tiba-tiba
mereka di suguhi sebuah nyanyian merdu seorang pengamen dengan gitar bolong berwarna biru. Seorang pengamen
tersebut tampak berbeda dari biasanya, berumur kira-kira 38 tahunan dengan rambut mulai tampak sedikit
beruban, menggunakan baju kemeja dan celana kain hitam dengan ikat pinggang ala
tahun 90-an.
Setelah
selesai menyanyi, pengamen tersebut mulai memanen hasil suara merdunya dengan
menyodorkan kantong kresek warna hitam kepada para pendengar di warung itu, serta
merta teman saya memberikan uang lima ribuan kedalam kantong kresek tersebut. Berselang
sepuluh menit kemudian seorang anak kecil berusia sekitar tujuh tahunan
menghampiri mereka, ternyata sang bocah hendak
menawarkan jasa membersihkan sandal mereka. Merasa kedua sandal mereka cukup
bersih pasangan suami istri ini menolak jasa sang bocah tersebut dengan lemah
lembut. Namun sang bocah sedikit merengek-rengek untuk membersihkan dengan
dalih untuk sesuap nasi.
Sang istri merasa iba dan meminta
sang suami untuk menawarkan membelikan makanan persis yang mereka berdua sedang
nikmati. Tawaran tersebut serta merta di terima oleh sang bocah, setelah
hidangan tersebut tiba di hadapannya ia cukup tidak sabar melahap hidangan
tersebut mungkin sebuah indicator memang sejak pagi perut nya belum terisi apapun.
Setelah ia dan istrinya keluar
dari warung sang bocah dan pengamen menyapa dan melemparkan senyuman serta
berkali-kali mengucapkan ungkapan terimakasih kepada mereka. setelah menikmati
makanan barulah mereka memulai aktivitas berlanja dengan singgah ke sebuah toko
pakaian, setelah menemukan pakaian yang cocok, istri teman saya menanyakan
harga dari pakaian tersebut tanpa basa-basi pria keturunan arab sang pemilik
toko tersebut memberikan harga yang cukup murah dari biasanya tanpa tawar
menawar. Transaksi pun berakhir ketika teman saya selesai membayar pakaian
tersebut.
Kemudian mereka kembali singgah
di sebuah toko elektronik untuk membeli peralatan elektronik kejadian serupa
menimpa mereka. Mereka di beri potongan harga oleh sang pemilik toko tanpa
proses tawar menawar yang panjang. Jika di hitung-hitung jumlah yang mereka
keluarkan untuk sang bocah dan pengamen lebih dari jumlah potongan harga yang telah
mereka dapat saat berbelanja. Menanggapi kejadian tersebut sang suami berkata
kepada Istrinya ‘’Apakah kejadian yang mereka alami mempunyai korelasi dengan
apa yang telah ia berikan kepada pengamen dan sang bocah?”.
Subhanalah Tentu saja hal tersebut
memiliki korelasi. Sedekah merupakan
sebuah kekuatan yang memiliki peran multi dimensi. Dari cerita di atas setidaknya
terdapat tiga dimensi yang telah di capai dari pasangan suami istri tersebut
yaitu Dimensi teologis, dimensi sosial dan dimensi ekonomi.
Berkenaan
dengan dimensi Teologis Allah SWT
berfirman;
“Sesungguhnya orang yang bersedekah baik
laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,
niscaya akan dilipat gandakan (ganjarannya) kepada mereka dan bagi mereka
pahala yang banyak (al Hadid;18)”
terdapat beberapa hadist yang
menyebutkan keutamaan sedekah dalam dimensi Teologis salah satunya yaitu
jaminan salah satu pintu surga hanya bagi mereka yang bersedekah;
Rasulullah
SAW bersabda;
‘’Barang siapa bersedekah sepasang harta di
jalan Allah, maka ia akan di panggil oleh salah satu pintu surga, ‘wahai hamba
Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan’. Jika ia berasal dari golongan
orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil melalui pintu shalat;
yang berasal dari kalangan mujahid, maka ia akan di panggil dari pintu jihad;
dan jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari
pintu sedekah’’
Berkenaan
dengan dimensi Sosial, Abdullah bin Ahmad Al-ghamidi dalam kitab Fadhlush
Shadaqah wal infaq menulis salah satu manfaat dari sedekah yaitu sebab
mendatangkan kecintaan Allah dan kecintaan sesama manusia. Dari cerita di atas
tentunya perasaan cinta dari sang bocah dan pengamen tersebut mulai muncul
kepada pasangan suami istri tersebut. perasaan cinta ini kemudian memupuk rasa
persaudaran sekaligus berfungsi sebagai perekat dalam kehidupan sosial. Dengan demikian cita-cita dalam kehidupan sosial
yang harmonis, mengurangi kesenjangan dan menimalisir konflik dapat terwujud.
Terakhir Berkenaan dengan dimensi ekonomi, terdapat sebuah hadist yang
menyatakan bahwa seorang yang bersedekah di doakan oleh para malaikat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda;
‘’tidaklah seorang hamba berada pada waktu
pagi, melainkan akan turun dua rombongan
malaikat, rombongan pertama berkata, ‘ya Allah, berilah ganti orang yang
bersedekah. Sedangkan rombongan kedua mengatakan ‘ ya Allah, timpakanlah
keludesan orang yang menahan sedekah” (Muttafaqun ‘Alaih)
jika demikian adalah wajarlah
kedua pasangan tersebut mendapatkann balasan dari Allah, bayangkan saja
malaikat pun ikut mendoakan keberuntungan kepada Allah bagi sang pesedekah. Ali
bin Abi Talib memberikan strategi bagi kita untuk mendapatkan rizki yang halal
dari Allah SWT yaitu dengan bersedekah, dengan lugas Ali bin Abi Thalib berkata
“pancinglah rizki itu dengan sedekah”.
Ipo Alam seorang ahli perencanaan
keuangan menyatakan ada lima cara untuk menambah keuangan anda yang pertama melalui jalur perdagangan; kedua
investasi modal usaha; ketiga investasi dengan membeli Emas; keempat Sedekah; kelima berhemat. Setidaknya jika kita saat ini belum memiliki usaha
perdagangan, investasi modal usaha atau investasi dengan membeli Emas, sedekah
dan berhemat solusi cerdas untuk
menambah keuangan dan keberkahan. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan
memotivasi kita bersama-khususnya penulis- untuk meningkatkan amalan sedekah
kita terhadap saudara kita yang kurang mampu. Allahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar