foto: crhome design |
Oleh: M. Jamil
Dengan
sandi “Operation Protective Edge”
(Operasi keamanan Perbatasan)jet tempur F 16 Israel buatan Amerika Serikat kembali meluluh
lantakakan wilayah Gaza (8/7). Akibat serangan tersebut, sumber Lembaga
Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT ) menyebut 2.037 rumah hancur, 312 hancur
total dan 1725 rusak sebagian (22/7). Tidak hanya itu menurut Juru Bicara
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza (26/7), Ashraf Al-Qedra, Jumlah korban jiwa
menembus angka mencapai 1.030, dari 6.000. Akankah Korban harta dan benda harus
di bayar mahal warga gaza untuk menebus meninggalnya tiga remaja Israel yang di culik dan di bunuh
oleh pejuang Hamas? Dalih ini tentunya kemudian tidak terbukti ketika
terkuaknya bahwa pembunuhan ketiga remaja yahudi tersebut oleh sesama remaja
yahudi. Israel tak kehabisan akal, serangan roket Hamas ke wilayah Israel
sebagai balasan dari serangan awal Israel menjadi dalih selanjutnya.
Merasa gagal menghancurkan target-target
peluncur roket Hamas melalui serangan
udara selama 10 hari, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, (18/7)
mengintruksikan penggunaan serangan darat skala besar ke wilayah Gaza kepada
angkatan darat Israel (IDF). Tak ayal sebanyak 48.000 pasukan di tambah dengan ribuan kendaraan lapis baja siap menggempur
Gaza. Di atas kertas Israel berkat
bantuan Amerika Serikat, Israel termasuk
kekuatan militer dunia yang di
perhitungkan, semenjak kemenangan menghadapi beberapa peperangan melawan
Negara-negara Arab ( Suriah, Mesir, Libanon, Irak, Yordania) pada masa awal berdirinya Negara Israel (rujuklah ke http://bekerjapadaproseskeabadian.blogspot.com/2012/05/israel-pergulatan-antara-asimilasi-dan.html).
Kekalahan Negara Arab menjadikan wilayah
Palestina di rampas oleh Israel yang hingga kini menyisakan wilayah Gaza dan
Tepi Barat. Walaupun demikian Israel masih sangat bernafsu dengan kedua wilayah
yang belum di dudukinya. Untuk wilayah
Tepi Barat, Israel gencar mendirikan pemukiman-pemukiman yahudi di zona larangan berdasarkan Perjanjian Oslo
yang ditandatangani Pemimpin PLO Yasser Arafat dan PM Israel Yitzak Rabin pada
13 September 1993. Untuk wilayah Gaza, Israel berkeinginan Mencaplok wilayah gaza dengan membersihkan gaza dari orang-orang Palestina
kehidupan
warga di Tepi Barat lebih beruntung dari pada wilayah Gaza. Semenjak munculnya
Hamas sebagai sebuah gerakan politik dan berhasil memenangkan Pemilu pada tahun
2006. Israel tidak dapat menerima kemenangan Hamas, lebel teroris pun seketika
di berikan kepada Hamas didukung oleh Amerika Serikat. Blokade
dari darat, laut dan udara dari Israel menjadikan wilayah Gaza bak penjara
terbesar di dunia. Gaza di jadikan bulan-bulanan bagi Israel mulai dari
Politiik untuk peningkatan elektabilitas partai, Uji coba senjata mutakhir dan pencaplokan wilayah hingga pembersihan etnis.
Israel bermimpi berhasil melakukan
pencaplokan wilayah Gaza dan membersihkan etnis palestina dari gaza. Dr. Gideon
Polya menulis sebuah artikel berjudul, Israel: 60
tahun Genosida, menyebutkan apa yang dilakukan Israel merupakan sebuah genosida di mulai pada akhir
19 terinspirasi dari Eropa Barat yang sudah melakukannya di setiap benua yaitu Amerika (genosida suku Indian asli di
Kanada, Amerika Serikat, Argentina, Uruguay ). Fransiskus Antonius Boyle seorang profesor
hukum internasional di University of Illinois College of Law meyebut gaza bak
kamp konsentrasi Hitler, ia mengajak masyarat internasional untuk mendakwa para
pejabat negara Israel termasuk juga yang telah memberikan bantuan kepada Israel untuk melakukan agresi.
Apa daya, Veto
Amerika Serikat di PBB menjadikan Israel tak terjamah.Dunia kembali
menyaksikan sebuah kebiadaban di sebuah zaman manusia mengangung-agungkan
hak-hak kemanusiaan. Jika zionis Israel menganggap holoucost sebagai alasan
terciptanya sebuah negara yahudi untuk menciptakan keamaan dari rasa ketakutan bagi
bangsa yahudi dari ancaman pembunuhan dan pengusiran, mengapa pula hal tersebut
dilakukan kepada bangsa Palestina?.
Zionis
kini menjelma menjadi ideology rasis yang haus darah dengan melakukan berbagai pembunuhan,
pengusiran dan penangkapan bangsa Palestina, tidak usah heran jika politikus cantik asal Israel, Ayelet Shaked meminta
militer mereka membunuh semua ibu-ibu Palestina agar tidak cikal bakal
perlawanan terhadap Israel. Muslim harus bersatu, dan bertindak sesuai dengan
potensi yang kita miliki menyelamatkan saudara-saudara kita di tengah ancaman
pemusnahan oleh Zionis Israel (rujuklahke: http://bekerjapadaproseskeabadian.blogspot.com/2014/07/meruntuhkan-arogansi-zionis-israel.html)
0 komentar:
Posting Komentar