Oleh M. Jamil
Dari Wacana Ke Wacana
Media-media Israel beberapa hari
terakhir kembali mengangkat topik
yang merupakan
ambisi besar dari perdana menteri Israel, Benyamin Netayahu dan menteri
pertahanan, Ehud Barak untuk menyerang Iran.
Benyamin Netanyahu dan Ehud Barak sepakat tidak ada jalan untuk
menggunakan jalur diplomatis terhadap Iran yang di duga sedang
merakit hulu ledak nuklir dan akan di gunakan
untuk menghancurkan Israel.
Wacana
serangan militer oleh Israel bukanlah hal yang baru wacana ini muncul sejak
era Perdana Menteri Ariel Sharon pada tahun
2001-2006. Harian Scotlandia,
The Scotsman pada tanggal 23 November
2003, melansir pernyataan Israel
yang mengancam
akan mengambil tindakan militer
sepihak terhadap Iran jika masyarakat internasional gagal untuk menghentikan
pengembangan senjata nuklir di fasilitas energi atom. Selain itu
Times London (11/12/2005) melansir,
sumber militer Israel yang mengungkapkan
bahwa Perdana Menteri Israel Ariel Sharon memiliki wacana dan mungkin akan
memerintahkan angkatan bersenjata Israel untuk
mempersiapkan serangan udara di situs pengayaan uranium di Iran.
|
Leon Panetta dan Jenderal Martin Depsey konfrensi pers di Pentagon (foto:AP) |
Wacana untuk meyerang Iran di
penghujung tahun 2011 juga kembali mencuat para pejabat tinggi Israel pada
waktu itu cukup solid menyatakan kebulatan tekad mereka. Tak mau dianggap
menggertak atau sekedar mengancam, Israel melakukan uji coba peluncuran rudal
balistik Jericho 1 yang dapat menghantam Taheran. Namun dengan berbagai alasan
dan desakan dunia internasional wacana tersebut tinggal wacana. Kali ini wacana
ini mencuat kembali, Benyamin Netanyahu dan Ehud Barak tak begitu puas dengan
berbagai sangsi yang telah di jatuhkan terhadap Iran oleh Amerika Serikat.
Netanyahu dan Ehud Barak tetap mengotot menggunakan jalur militer tanpa bantuan
Amerika Serikat. Amerika serikat melalui Jenderal Martin Depsey
Kepala Staf Angkatan Darat dalam sebuah konfrensi pers
yang diadakan di Pentagon yang juga di hadiri oleh menteri pertahanan Amerika
Serikat Leon Panetta (14/08/12)
menyatakan serangan Israel ke
fasilitas nuklir Iran hanya dapat menghalangi dan menunda ambisi atom
Republik Islam Iran
tetapi tidak untuk
menghancurkan program dan kemampuan nuklir mereka.
Berbagai pesiapan oleh Israel pun
telah rampung salah satunya dengan pemasangan dan uji coba system pertahanan udara Israel, Arrow yang di
klaim Israel sanggup menghentikan agresi rudal
andalan Iran, rudal Shahab 3 maupun rudal ghadr yang juga di klaim pihak
Iran sanggup menembus system pertahanan udara Israel. Israel juga telah membagikan
masker kepada sejumlah penduduk untuk mengantisipasi serangan balasan berupa
senjata kimia dari Hizbullah, Iran
maupun Suriah. Sistem peringatan berupa alarm dan sms dari pemerintah Israel
telah di persiapkan seandainya serangan benar-benar terjadi.
Sang Elang Yang Terjaga dari
Tidur
|
Vladamir Putin bersama Simon Peres (foto:Pres TV) |
Pada prinsipnya para petinggi
Israel solid untuk menyerang Iran persoalan muncul terkait dengan syarat mutlak
di dukung oleh Amerika Serikat. Perdebatan muncul tak kala Benyamin Netanyahu
dan Ehud Barak menilai langkah Amerika serikat terkesan lamban dan terlalu
lunak dalam menangani permasalahan program nuklir Iran. sehingga memaksa Israel
untuk bergerak sendiri untuk memberangus program nuklir Iran. langkah Benyamin
Netanyahu dan Ehud Barak mendapat
pertentangan dari Presiden Simon Peres. Presiden
Israel Simon Peres menyatakan Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri pertahanan Ehud Barak menciptakan histeria yang tidak
perlu dan membuat panic di kalangan masyarakat Israel.
|
Ehud Barak dan Benyamin Netanyahu (foto:Haretz) |
Presiden Simon Peres bersikukuh Israel belum
mumpuni tanpa bantuan Amerika Serikat menyerang Iran. Dalam pengakuannya yang di lansir oleh harian
Israel Yediot Ahrnot (19/08/2012) Presiden Simon Peres menyatakan tidak bisa tidur dari
kekhawatiran tentang apa yang bisa terjadi jika Israel melakukan serangan
sepihak tanpa bantuan Amerika Serikat. Pernyataan langka Presiden Simon Peres kali ini tentunya secara
psikologis justru mempunyai potensi semakin menimbulkan gelombang protes terhadap serangan militer ke
Iran-seperti yang terjadi beberapa hari di Israel gelombang protes membawa
slogan anti perang dengan iran, membuat warga zionis semakin takut terhadap aksi balasan Iran dan
lebih jauh lagi mengurangi semangat tempur dari tubuh militer Israel yang kini
telah mengalami keropos seperti yang di laporankan oleh yediot ahrnot (31/5).
Mungkin saja retorika para pejabat tinggi dan
militer iran yang bersumpah akan menghancurkan Israel atau laporan dari Presiden Institut Sains dan Keamanan
Internasional (ISIS) pada bulan Juni 2012 David Albright, mengatakan bahwa Iran
tinggal membutuhkan waktu empat bulan untuk memiliki senjata nuklir atau
Presiden Simon Peres benar-benar mengangap Iran telah memiliki senjata nuklir
membuat sang Elang-julukan untuk Presiden Simon Peres- terjaga di malam hari. Presiden Rusia
Vladimir Putin pernah memperingatkan sang Elang ikhwal konsekuensi serangan
militer terhadap Iran. Putin mendesak Israel untuk benar-benar berpikir sebelum
melakukan sesuatu yang akan disesali kemudian. Bagaimana pun dengan terjaganya sang
elang di malam hari menunjukaan Iran
bukan negara ‘’kacangan’’ dari segi militer dan semangat , tekad bangsa Iran
yang mudah untuk diserang dan di hancurkan.
Menentukan Posisi Menjawab Konspirasi
1.
Yang
pertama: Posisi Turki,
|
Menteri Luar Negri Turki Ahmet Davutoglu (Foto: Pres TV) |
Menteri Luar Negri Turki Ahmet Davutoglu seperti yang
dikutip oleh Irna menyatakan Turki akan menjadi salah satu negara pertama untuk
berdiri melawan seandainya terjadinya agresi militer oleh Israel. Hubungan
antara Turki dan Iran sempat memburuk dari permasalahan pemasangan system
pertahanan udara NATO di wilayah Turki hingga ketidaksepahaman antara kedua
negara mengenai konflik di wilayah Suriah. Namun demikian Turki menegaskan memiliki
hubungan sangat dekat dengan Iran dan kedua negara berada dalam hubungan yang
konstan, tegas Menteri Luar Negri Turki Ahmet Davutoglu . Pasca kejadian marvi
marmara, hubungan turki dan Israel berada pada titik yang paling rendah bahkan
Turki pernah mengeluarkan pernyataan resmi siap berperang dengan Israel.
Seandainya perang Israel dan Iran
terjadi serta Turki membantu Iran secara nyata apalagi terjadi kontak senjata
antara Turki dan Israel dalam perperangan tersebut akan menggeserkan posisi
Turki sebagai ‘’pelayan amerika dan Israel” seperti tuduhan Profesor Prof. Micheal Chossudovsky.
Menarik jika Turki dan Israel terjadi konfrontasi militer, Turki merupakan
bagian dari anggota NATO sesuai dengan perjanjian pembentukan NATO, setiap
negara anggota akan saling bahu membahu
apabila terjadi serangan di setiap wilayah anggota NATO. Tentunya pilihan yang
sulit bagi NATO akan berperang dengan
Israel yang notabene memiliki hubungan sangat mesra dengan Amerika Serikat. Potensi perpecahan di tubuh
NATO menjadi tak terelakan.
2.
Yang
kedua; Posisi Arab Saudi
|
potensial rute yang akan di lalui Israel (sumber: New Scientist Global Security) |
Sebuah situs wikileaks pernah membuat pemberitaan yang
cukup menghebohkan di kalangan masyarakat
internasional. Pemberitaan tersebut terkait dengan raja Arab Saudi yang merengek
ke pada Amerika serikat untuk menyerang Iran dan mengizinkan Pesawat tempur
Israel untuk melewati wilayah Arab Saudi untuk menyerang Iran. Bukan hanya itu
menurut wikileaks, Arab Saudi bahkan mengizinkan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempur
Israel yang konon akan berjumlah hingga 100 buah pesawat tempur. Arab Saudi memang
merupakan salah satu rute pilihan bagi Israel jika penyerangan ke wilayah Iran
menggunakan pesawat tempur. Pihak arab Saudi membantah mengizinkan wilayahnya
di gunakan oleh Israel menyerang Iran dan mengancam Israel akan menembak jatuh
pesawat tempur Israel yang melintas di wilayah udara Arab Saudi. Rute Arab
Saudi di untungkan dikarenakan rute perjalanan yang tidak terlalu jauh dan Pesawat tempur Israel langsung berada di
wilayah selatan Iran dimana terdapat beberapa reactor nuklir seperti reactor
nuklir Busher, Natanz, Isfahan. Pemberitaan wikileaks menjadi tidak benar jika
Arab Saudi melakukan upaya pencegahan terhadap pesawat tempur Israel jika
melewati wilayahnya. Jika sebaliknya, para petinggi Iran telah mengancam akan
menyerang negara manapun di timur tengah jika mengizinkan wilayahnya di gunakan
untuk menyerang Iran.
Tanpa dukungan Amerika Serikat, Israel kemungkinan
akan berfikir ulang untuk menggunakan Pesawat tempur menyerang fasilitas Nuklir
Iran, penggunaan biaya yang cukup tinggi dan efektivitas keberhasilan serangan
yang kurang menjamin merupakan faktor yang cukup diperhitungkan. Terkecuali kedua
faktor tersebut tidak menjadi kendala bagi Israel dan kebulatan nekad para
pengobar perang para petinggi Israel maka penggunaan pesawat tempur tetap
dilakukan. Bocoran Laporan dari para petinggi Israel baru-baru ini terkait
dengan strategi mengempur Iran dengan
rudal balistik yang menargetkan
fasilitas nuklir Iran juga merupakan pilihan
di atas meja bagi petinggi negeri
Zionis.
3.
Yang
ketiga; Iran menjawab Konspirasi
Media Islam ternama di tanah air pernah menulis sebuah artikel menarik tentang konflik Iran dan Israel
serta dukungan Iran terhadap Palestina. Artikel tersebut berkesimpulan konflik
antara Iran dan Israel bagaikan sebuah sandiwara yang merupakan permainan
intelegen tingkat tinggi. Mengenai dukungan Iran terhadap Palestina artikel
tersebut dengan lugas menyatakan dukungan tersebut hanya bersifat semu serta
mencurigai agenda penyebaran ajaran syiah. Penulis artikel tersebut bersikukuh
untuk menguatkan pendapatnya ia menyatakan buktinya bahwa iran tidak pernah berperang dengan Israel.
Kiranya perang Lebanon pada tahun 2006 antara Hizbullah dan
Israel selama 33 hari sebenarnya merupakan perang secara tidak langsung antara
iran dan Israel. Ratusan Garda revolusi
Iran ikut andil dalam perang libanon, salah satunya peledakan kapal perang Israel dengan menembakan
rudal anti kapal tipe C-802, prestasi yang bahkan belum pernah diraih pada saat
perang Negara Arab melawan Israel. Rakyat Iran hidup di bawah sangsi ekonomi yang cukup menggigit mereka,
melambungkan harga kebutuhan pokok bahkan harga satu kilo gram ayam di Iran
mencapai harga lima puluh ribu rupiah. Berapa banyak ahli nuklir Iran yang
telah tewas dengan bukti-bukti mengarah keterlibatan Mossad dan CIA . Peristiwa
di atas merupakan harga yang terlalu
mahal bagi sebuah kata konspirasi. Isabel
Pisano, seorang penulis dan jurnalis Uruguay, dalam sebuah wawancara dengan
IRNA menyatakan "Barat dan Amerika Serikat berusaha untuk memperbudak
dunia dan bangsa Iran dan pendirian adalah satu-satunya melawan mereka" .
|
Ahmadinejad dan Khaled Meshal (foto:Haretz) |
|
|
Khaled Meshal bertemu Ayatollah Ali Khameni (foto:AFP)
|
Mengenai dukungan
untuk Palestina, seorang pengamat Timur Tengah menyatakan Iran merupakan negara
yang konsisten melawan hegemoni barat dan mendukung Palestina. Imam Khomeni, pada bulan Agustus 1979 menyatakan hari Jumat
terakhir bulan suci Ramadhan sebagai Hari Quds, yang menyerukan aksi
internasional dalam mendukung Palestina dan melawan Israel. Hingga saat ini
perayaan Hari Quds masih tetap dilakukan di Iran, Media Iran Fars news Agency
melansir di Teheran, jutaan orang berkumpul untuk berbaris, meneriakkan Kematian
bagi Israel dan Amerika serta memberikan dukungan solidaritas bagi kemardekaan Palestina. Hal yang menarik di penghujung tahun 2010,
Israel menggempur wilayah gaza secara membabi buta, menggunakan senjata
terlarang seperti fosfor putih. Salah satu petinggi Hamas, Khaled Meshal serta
merta pergi berkunjung ke Taheran menemui pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali
Khameni dan Presiden Ahmadinejad merupakan salah satu symbol hubungan dan
dukungan kuat bagi Iran terhadap perjuangan membendung agresi Zionis.
Seandainya terjadi perang antara Iran dan
Israel kiranya mampu menggeser kecurigaan kita, atau justru kita secara sadar
maupun tidak, tetap terjebak dalam gagasan maupun egoisme terkait faktor
keyakinan, aliran dan mazhab mereka yang berbeda dengan kita sehingga kita
tidak dapat berlaku adil. Bukankah Allah SWT telah memperingatkan kita dengan
surah QS al-Maidah: 8 “Dan janganlah
kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat
adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah
kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
Namun demikian semoga saja perang
tidak terjadi sebuah harga yang sangat mahal hanya untuk menjawab posisi dan
konspirasi. Seorang filsuf yunani Plato pernah memperingatkan kita dengan
sebuah ungkapan yang menarik, ‘’hanya orang mati saja yang tahu kapan perang
akan berakhir”. Salah satu makna yang
terkandung, yaitu sebuah perperangan pada umumnya memakan waktu yang tidak
singkat dan cukup sulit untuk menghentikannya. Atau Pribahasa kita yang mengajarkan konsekuensi dari perperarangan ‘’kalah
jadi abu menang jadi Arang”. Allahualam