Kamis, 25 April 2013
Ustad Jefri Al Bukhari : Dakwah adalah Tujuan Hidup
20.47
No comments
Oleh : M. Jamil
Inna lillahi wa illahi rojiun Pada hari ini jum'at tanggal 26 April 2013 Umat muslim
khususnya di Indonesia sangat kehilangan seorang ulama yang sangat familiar,
Ustad Jefri Al Bukhari dalam usia 40 tahun. Ustad Jefri Al Bukhari meninggal
dunia akibat kecelakaan dalam perjalan pulang setelah berdakwah di kawasan
pondok indah, Jakarta Selatan. Semoga Allah memberikan Rahmad dan Ampunan serta
di tempatkan bersama-sama orang Saleh, Amin ya Robaal alamin. Semasa hidupnya
Ustad Jefri Al Bukhari merupakan sosok yang senatiasa berdakwah mengajak
manusia ke jalan yang benar sesuai tuntunan Al Qur’an dan Sunah Rasul. Kecintaan
nya kepada dakwah menempatkan dakwah sebagai tujuan hidupnya.
jika para filosof dengan “rasa ingin tahu” sebagai faktor pendorong
untuk berfikir, mempelajari, meneliti (dan tentunya tahapan ini telah di lalui
oleh Ustad jefri Bukhari dan setiap ulama) maka perasaan resah dan risau terhadap
berbagai persoalan umat dan khususnya juga kepada generasi muda sebagai faktor
pendorong utama Ustad Jefri Al Bukhari memiliki visi dakwah sebagai tujuan
hidup. Ustad Jefri Al Bukhari sedikit
berbeda dengan ulama lainya di karenakan penggunaan bahasa yang ia gunakan
mengikuti ‘tren’ bahasa yang di gunakan anak-anak muda sehingga tak ayal
julukan ustad gaul pun melekat pada dirinya. Pendekatan Ustad Jefri Al Bukhari cukup
langka dan berhasil meraih simpati besar, hingga mempengaruhi sasaran objek dakwah itu sendiri yaitu
simpati, hingga mengikuti pesan-pesan keagamaan yang di sampaikan sang Pendakwah.
Kini Ustad Jefri Al
Bukhari telah tiada namun rekam jejak dakwah nya tersebar di berbagai media
elektronik dan ini merupakan amalan yang tidak pernah terputus seperti janji
Allah dalam sebuah hadist yang berbunyi
“Apabila seorang
manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau
ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”. (Hadits riwayat Muslim, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad)
Rasulullah mengajak
umatnya senantiasa berdakwah tentunya sesuai dengan kemampuanya dan potensi
yang di miliki setiap orang seperti Dalam
surah (Yusuf (12): 108)
“Katakanlah (Hai
Muhammad): “Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah
(mengajak kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah,
dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.
Begitu pula terdapat
sebuah dengan sebuah hadist tentang keutamaan dakwah yang berbunyi
“Sesungguhnya Allah swt memberi banyak
kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni
langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan
orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari
Abu Umamah Al-Bahili).
Seorang Ulama, Imam
Ibnul Qayyim Rahimahullan berpendapat berdakwah memiliki keutamaan melebihi
memerangi musuh, ia berpendapat:
“Maka berdakwah ke jalan Allah Ta’ala adalah peran para Rasul dan
pengikut mereka…. Dan menyampaikan sunnah-sunnahnya kepada ummat lebih utama
dari melemparkan anak-anak panah ke leher-leher musuh. Karena melemparkan
anak-anak panah bisa dilakukan oleh semua orang, sedangkan menyampaikan
sunnah-sunnah tidak bisa diemban kecuali oleh pewaris para Nabi dan pengganti
mereka pada ummatnya"
Di sela-sela mendapat
kabar meninggalnya beliau, penulis mendownload berbagai video ceramah beliau yang
telah di posting di situs berbagi video. Di salah satu video tersebut Ustad
Jefri menyampaikan dan mengajak mengamalkan sebuah keutamaan surah terakhir Al
Hasyr berdasarkan hadist yang berbunyi:
Dari Rasulullah saw
berkata ” Barang siapa membaca saat pagi 3 ayat terakhir dari surat Al Hasyr
maka Allah mewakilkan kepadanya 70.000 malaikat yang mendoakan keselamatan
baginya hingga sore datang, jika ia mati waktu siang itu maka matilah ia dalam
keadaan syahid dan barang siapa yang membacanya sore hari maka ia juga dalam
keadaan seperti itu hingga pagi. (mati dalam keadaan syahid). (HR. Turmudzi)
Subhanallah…selamat
jalan Ustad Jefri Al Bukhari Engkau memberikan inspirasi bagi siapa saja termasuk
bagi kaum muda terhadap arti penting dakwah. Dakwah merupakan warisan para
nabi, sebaik baiknya amal, meraih pahala yang teramat besar dan jalan menuju
umat terbaik.
Ustad Jefri Al Bukhari semoga amal ibadahmu
diterima di sisi Allah, di tempatkan pada golongan Syuhada, dan di berikan ketabahan bagi orang orang yang
telah ditinggalkan, Amin ya robbal alamin
.
Menanti Senja di Damaskus
07.52
No comments
Oleh: M. Jamil
Posisi Bashar Al Assad
Suriah masih
membara, upaya untuk memadamkan api di Suriah masih belum menunjukkan
tanda-tanda kemajuan. Pertemuan segitiga
antara utusan khusus PBB, Lakhdar Brahmi, Wakil Menteri Luar Negeri
Rusia Mikhail Bogdanov dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika William Burns
secara tertutup di Jenewa berakhir tanpa solusi. Kenapa demikian? Mereka ( baik
kubu barat dan Rusia) sepakat untuk tidak sepakat mengenai Posisi Assad, yang
harus mundur sebagai Presiden Suriah. Bagi barat dan oposisi, Presiden Bashar
Assad haru terlebih dahulu mundur sebagai prasyarat untuk dialog perdamaian di
Suriah lain hal nya dengan Rusia masih tetap mempertahankan Assad.
Thalib Ibrahim analis politik dari Damaskus berpendapat jika ada pembicaraan menempatkan prasyarat
untuk Presiden Assad mundur, maka akan meletakkan negara dalam krisis nyata.
Perang sekterian di prediksi akan semakin memuncak, kaum alawit, kelompok pro
pemerintah dan tentara loyalis Assad akan berbalik mengorganisir diri menjadi
kelompok baru melawan oposisi dan tidak menutup kemungkinan eskalasi konflik
akan menjalar ke negara tetangga Suriah. Akademisi dan Seorang analis politik Iran, DR. Salami Ismail berpendapat Suriah
tanpa Bashar Assad akan berarti negara di tangan Salafi Jihadis, yang pasti
akan mengubah negara itu menjadi kuburan bagi Alawi dan Sunni moderat dan
tempat berkembang biak bagi terorisme dan ekstremisme di wilayah tersebut. Apa
yang di prediksi oleh DR. Salami Ismail menjadi nyata jika terjadinya
pergesaran tingkat kekuatan apa yang di sebutnya Jihadis Salafi menjadi
kekuatan militer tangguh di bandingkan
kelompok Alawi dan Sunni moderat. Iran sebagai negara syiah terbesar
tidak akan tinggal diam melihat situasi seperti ini, dan kemungkinan besar baik
secara terang-terangan maupun diam-diam akan mendukung gerakan Alawi dan
gerakan anti oposisi dengan kekuatan penuh, jika demikian halnya kata
perdamaian akan sulit terwujud. Mengenai tempat berkembang biak bagi terorisme
dan ekstremisme di wilayah Suriah, Al-Qaeda beserta anasir-anasirnya memiliki
impian baru membentuk sebuah ‘’rumah nasional” dengan ideology islam radikal
ditengah keputusasaan mereka akibat kegagalan di berbagai negara islam.
Seolah ingin
menegaskan kembali komitmennya untuk
tidak akan mundur sebagai seorang Presiden Suriah, Bashar Al Assad kembali tampil ke publik pada
tanggal 6 januari 2013 di gedung Opera Damaskus. Berbeda dengan pidato sebelumnya, Bashar
Asssad tampak lebih percaya diri, ia berpidato lebih dari satu jam dengan di belakangnya terpampang
gambar besar sebuah bendera Suriah dalam
sebuah layar elektronik yang di penuhi
wajah-wajah korban yang meninggal, hal tersebut mengibaratkan mereka yang telah
meninggal sebagai martir dan korban dari kelompok pemberontak dengan tujuan membangkit
semangat rakyat untuk membela negara. Bashar
Al Assad mengajukan solusi untuk suriah
yang pertama solusi Politik, yang kedua Memerangi terorsime dan yang ketiga solusi Sosial.
Solusi
Politik atau dialog menurut Bashar Assad
hanya di tujukan bagi mereka yang tidak menjual tanah suriah kepada negara lain
dan boneka barat, dengan demikian Assad
menempatkan kelompok SNC dan anasir-anasir yang tergabung di dalamnya bukan
‘’teman’’ yang dapat di ajak untuk berdialog. Bashar Assad sendiri menyebut
para pemberontak sebagai teroris dan musuh negara sehingga solusi kedua menjadi
pilihan bagi Assad. Untuk memulihkan keamanan dan stabilitas, Bashar Assad
mengemukakan solusi politik dengan tiga tahap diantaranya
Tahap Pertama;
1. Menyerukan kepada negara-negara lain untuk
menghentikan dukungan persenjataan dan pendanaan serta perlindungan kepada kelompok bersenjata dan bersamaan
dengan itu kelompok-kelompok bersenjata menghentikan aksi teror mereka masalah
ini akan menjamin keamanan proses kepulangan para pengungsi ke tempat tinggal
mereka. Setelah itu operasi anasir
teroris dan militer Suriah dihentikan namun pasukan keamanan tetap dapat
bertindak jika terjadi pelanggaran terhadap keamanan negara, warga, sarana
publik dan insfrastruktur atau segala bentuk pelanggaran lainnya.
2. Mewujudkan mekanisme khusus untuk menjamin
komitmen semua pihak pada poin pertama khususnya dalam masalah kontrol wilayah
perbatasan.
3. Pemerintah berkuasa memulai kontak dengan
seluruh partai dan delegasi masyarakat untuk berunding secara bebas guna
melaksanakan konferensi dialog nasional yang melibatkan seluruh pihak di dalam
negeri dan luar negeri yang menginginkan solusi krisis Suriah.
Tahap kedua;
1. Pemerintah berkuasa mengumumkan konferensi
dialog nasional komprehensif untuk mencapai sebuah piagam nasional berlandaskan
pada kedaulatan Suriah dan kesatuan seluruh wilayahnya serta penentangan
terhadap campur tangan pihak asing dan perlawanan terhadap segala bentuk terorisme
dan kekerasan. Piagam tersebut akan menentukan jalur politik Suriah dan
menetapkan program untuk sistem peradilan, hukum, garis besar politik dan
ekonomi, serta undang-undang baru terkait partai-partai, pemilu, dan lain-lain.
2.
Piagam nasional tersebut harus direferendum.
3. Dibentuk sebuah pemerintahan komprehensif yang
melibatkan perwakilan dari seluruh kelompok masyarakat dan bertanggung jawab
melaksanakan poin-poin dalam piagam tersebut.
4. Undang-undang referendum disusun dan setelah
ditetapkan, pemerintah bertanggung jawab menggelar pemilu parlemen baru sesuai
dengan undang-undang baru yang telah disepekati. Sebelum segala hal yang
bersangkutan dengan UUD harus disebutkan kata ‘jika', yakni jika masalah
tersebut telah disepakati dalam konferensi dialog nasional.
Tahap Ketiga;
1.
Dibentuk pemerintahan baru sesuai dengan UUD
yang ada.
2. Digelar konferensi rekonsiliasi nasional dan
para oknum yang tertanggap dalam berbagai insiden diampuni sesuai dengan
hak-hak sipil mereka.
3. Rekonstruksi seluruh infrastruktur dimulai dan
kerugian yang diderita warga akibat instabilitas harus diganti."
Usulan Bashar Al Assad terkait penangan krisis di Suriah di
tolak mentah-mentah dan menuai kecaman oleh Amerika, Sekutu dan Oposisi. Departemen
luar negeri AS mengatakan rencana perdamaian yang disampaikan Assad
"menyimpang dari kenyataan", dan menyebutnya sebagai "upaya
rezim untuk mempertahankan kekuasaan. Berbeda dengan sekutu utama Suriah, Rusia
dan Iran dengan cepat mendukung usulan Bashar al Assad. Their Meysan mengibaratkan
pidato Bashar Assad, seperti memukul tiga sasaran dengan sebuah batu yang pertama
menegaskan kembali kedaulatan atas rakyatnya hal yang di sangkal oleh Barat dan monarki Teluk, yang kedua
Bashar Al Assad secara implisit
mengingat bahwa ia adalah satu-satunya pemimpin yang memiliki legitimasi
melalui kotak suara, dan ia mengguncang agenda.
Barat (Amerika serikat dan Sekutu) menjauh dari proses politik dan demokrasi dengan
mengadakan pemilu atau sebuah referendum maupun dialog Nasional (seperti yang
di tawarkan Bashar Al Assad) yang diawasi olehh PBB mengenai masa depan Suriah.
Bukankah sebuah mekanisme yang mudah untuk melengserkan Bashar Al Assad
mengingat secara populasi di Suriah jumlah pengikut sunni jauh lebih besar dari
pada pengikut Alawiyah (sekte Bashar al Assad) yang hanya 12 persen. Salah satu kekuatan
Bashar Al Assad adalah dukungan dari rakyatnya, tidak mungkin ia mampu bertahan
sekuat apa pun Tentara yang ia miliki dan Persenjataan Pemusnah Massal yang
konon setara dengan kekuatan nuklir Israel. Reuters pernah mengutip perkataan
oposisi dari seseorang komandan di Tentara Pembebasan Suriah (FSA) bahwa Aleppo
memiliki 70 persen dukungan bagi rezim Assad.
Barat memilih jalan lain, sebuah jalan mengikuti perintah
lobi zionis Israel untuk menjinakkan Suriah dari seorang pemimpin yang
membahayakan keamanan Israel. Tumbangnya rezim Bashar Al Assad setidaknya
melemahkan poros perlawanan Iran dan Hizbullah maupun Hamas terhadap Israel. Dengan
bantuan persenjataan dan pelatihan dari Suriah,
Israel menjadi “macan ompong”, ketika berhadapan dengan Hizbulllah dan Hamas.
Atas nama Arab spring barat yang didukung oleh Turki,
Qatar, Arab Saudi telah menyusupi suriah dengan gerombolan pemberontak yang
terdiri dari tentara yang membelot yang menamai diri mereka dengan istilah
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan anasir-anasir Al Qaeda seperti Front Nusra,
sebuah jalan walaupun berkali-kali menolak melakukan intervensi
militer di Suriah dan begitu pula diikuti dengan NATO, sesungguhnya perang
sudah di mulai dari perang menggunakan peluru dengan mempersenjatai dan melatih
pemberontak, perang propaganda melalui media dan perang ekonomi melalui
penjatuhan sangsi ekonomi oleh barat untuk Suriah. Amerika Serikat mengulangi
kesalahannya di masa lampau menggunakan trik kotor untuk menggulingkan sebuah
pemerintahan yang sah. Bagi Amerika,
sebuah negara yang baik adalah sebuah negara yang pro Amerika dan Israel jika
tidak, negara tersebut akan mendapatkan julukan ‘’axis of evil’’ seperti gelar
yang telah diberikan kepada Irak, Korea Utara dan Iran
Selama Assad memiliki dua sayap kekuatan kekuatan internal
(pendukung yang solid baik sipil maupun angkatan bersenjata Suriah) dan
eksternal (dukungan Rusia , China dan Iran serta Hizbullah baik diplomasi
maupun Militer), Assad tetap terbang dan kokoh, serta percaya diri menggempur
lawan-lawanya.
MENANTI SENJA DI DAMASKUS (ANTARA SENJATA DAN DIPLOMASI)
Perang masih berkecamuk antara pihak oposisi maupun militer
Suriah yang di dukung kuat oleh Iran dan Hizbullah. Militer Suriah mengalami
kemajuan signifikan merebut berbagai wilayah yang semula di kuasai Pemberontak.
Pierre Khalaf peneliti senior Arab and international Center of strategic
studies menyebutkan kemajuan militer Suriah di Idleb, Dara dan Homs. Harian Al
manar (19/4) melansir 4.000 pemberontak tewas dan ribuan lainya terluka dalam
waktu tiga minggu. Melihat keberhasilan militer Suriah tak ayal seorang blogger menulis dengan nada sangat yakin ‘’Kemenangan
Syria telah tiba”. Masuknya hizbullah
dalam pertempuran di Suriah memberikan kekuatan tersendiri bagi militer Suriah
dan membuat para pemberontak semakin tidak percaya diri. Pada mulanya Oposisi
mengancam akan melakukan perlawanan bersenjata kepada Hizbullah kemudian
merucut menjadi meminta Hizbullah secara sukarela menarik diri dari konflik
Suriah dan mendesak pemerintah Libanon untuk mengontrol wilayah perbatasan
terkait Hizbullah.
Pukulan telak kembali mengenai para pemberontak berkat
kerjasama yang baik antara serangan darat Hizbullah dan serangan Udara Militer
Suriah menurut Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi
Manusia, desa di qusayr dekat perbatasan
Libanon yang telah setahun di kuasai pemberontak kini telah berhasil direbut
militer Suriah. Jatuhnya desa dekat
perbatasan dengan libanon oleh Militer Suriah memberi keuntungan bagi militer
Suriah untuk mengontrol salah satu pintu masuk pemberontak. Harian Israel,
Haretz menyebut dengan berhasilnya militer Suriah merebut perbatasan libanon
memperkuat kepentingan strategis Bashar al Assad karena menghubungkan Damaskus
dengan kantong pantai Mediterania yang merupakan jantung dari sekte Alawit. Menanggapi kemajuan militer Suriah, Presiden Suriah, Bashar Al Assad memberi
pernyataan (22/4) Free Syrian Army (FSA) telah berakhir dan Damaskus saat ini
tengah berperang melawan anasir kelompok teroris al-Qaeda.
Sejauh ini menanti senja di Damaskus belum dapat di lihat
dengan kacamata diplomasi dan perdamaian. Liga Arab sebagai wadah pemersatu
negara Arab telah kehilangan kredibilitas dengan mengambil langkah destruktif
dengan memberikan izin untuk mempersenjatai dan memberikan kursi keterwakilan
Suriah kepada pemberontak. Terlalu banyak kepentingan bermain di Suriah dari
geopolitik, konspirasi zionis-AS dan sekutu, sekterian hingga panggilan suci. Sebaliknya
senja di Damaskus masih menggunakan kacamata “senjata dan kekerasan”. Jika kemenangan
di pihak pemberontak besar kemungkinan sejarah Afganistan akan berulang kepada
Suriah, tidak hanya itu perperangan panjang dan melelahkan antar sekterian kemungkinan
besar akan terjadi. Semangat kemenangan pemberontak di Suriah akan menjadi Gelombang
besar yang akan menjalar keseantaro negara Timur Tengah. Sebaliknya kekalahan
pemberontak akan berpengangruh pada terhambat atau mengecilnya pergerakan dan
perkembangan gerakan ekstrimisme seperti Al-Qaeda di Timur Tengah. Pengamat timur
tengah berpendapat kecil kemungkinan pemberontak berhasil mengalahkan Bashar Al
Assad dari aspek kekuatan dan persenjataan militer. Pierre Khalaf menulis “Cepat
atau lambat, Washington akan jatuh dan Assad akan memberitakan kemenangan dalam
perang paling ganas yang pernah diluncurkan terhadap negara dalam sejarah
modern”.
Senja di Damaskus dengan solusi politik itu yang kita
tunggu, hentikan kekerasan dan pembunuhan, kita (umat muslim) sesungguhnya
merupakan pihak yang sangat-sangat di rugikan, mereka (zionis- AS dan Sekutu) tertawa
dan senang melihat pertikaian ini adalah pihak yang di untungkan.
Senin, 15 April 2013
Posisi kita di Suriah
07.46
No comments
Oleh : M. Jamil
Di sebuah situs jejaring sosial
ketika berdiskusi kecil tentang Timur Tengah dengan tiba-tiba seorang teman berkomentar
tentang Bashar Al Assad yang tak lain Syiah Nusairiyah. Saya hanya menanggapi
Assad tak lain seorang sekuler, hal ini selaras dengan Ideologi Partai Baath
tempat Bashar Assad bernaung serta dalam wawancaranya dengan harian Turki, Ia
menyatakan “Ketika saya menyebut sekularisme, saya
sedang berbicara tentang kebebasan agama dan praktik keagamaan. Wilayah kami
terutama konservatif, kebanyakan orang yang religius dan mereka harus memiliki
kebebasan untuk mempraktikkan ritual keagamaan mereka. Kita tidak harus
berpikir sejenak bahwa ada kontradiksi antara etnis dan agama. Ini adalah
esensi dari pemikiran kita tentang sekularisme”.
Sentiment anti Assad begitu kentara di negeri ini, hal ini terlihat
dari beberapa media-media Islam yang di dominasi oleh Sunni dengan lantang
meneriakan bahwa Assad tak lain seorang penganut sekte Syiah Nushairiyah sebuah
sekte yang di anggap sesat, kafir sehingga harus di perangi. Menarik sebelum
pecah konflik di Suriah media-media tersebut tidak pernah atau katakanlah “jarang”
menggugat Bashar Al Assad dengan keyakinannya. Bahkan terdapat media Islam
khususnya sunni yang bersimpati dengan Suriah salah satunya karena Suriah
merupakan salah satu negara penyokong perlawanan Hamas, dengan memberikan
perlakuan istimewa kepada Politbiro Hamas Khaled Meshal di Damaskus dan sebagai
tempat pengungsian besar bagi rakyat palestina. Hingga kemudian Penggunaan lebel
“Mujahidin” pun digunakan untuk pemberontak dan sekte sesat alawiyah nushariyah
untuk pemerintahan Bashar Al Assad.
Sintetis inilah yang digunakan
oleh Intelektual Prancis Prof. Their meysan ketika menulis sebuah artikel yang
menyatakan bahwa konflik Suriah bukan karena sebuah kediktatoran namun karena
Bashar Al Assad adalah seorang Alawi (sebuah minoritas di suriah beraliran
Syiah). Berbeda dengan Dr. Joserizal
dalam artikelnya yang berjudul kenapa Suriah? menyebutkan bahwa alasan paling
utama adalah untuk melemahkan gerakan perlawanan Hamas dan Hizbullah sehingga
Suriah harus di jinakan dengan mengganti rezim saat ini. Suriah dan Iran diketahui
mendukung gerakan perlawanan baik dalam dalam bentuk keuangan maupun militer. Walhasil,
Their Meysan menyatakan Israel kini seperti macan kertas karena hanya mampu
bertahan selama 33 hari melawan Hizbullah dan terakhir hanya mampu bertahan 8
hari ketika berhadapan dengan Hamas.
Siapa yang benar dan siapa yang
salah? Yang jelas zionis dan barat tertawa lebar melihat Suriah pada saat ini. Prof Michel Chossudovsky
dalam artikelnya mencium gelagat busuk Amerika dan Zionis dalam krisis Suriah
untuk membagi Suriah menjadi potongan-potongan negara kecil yang terdiri
dari Negara Sunni, Alawit, Kristen dan Druze dengan tujuan utama mendorong
perpecahan sektarian, yang pada akhirnya akan mengarah pada "perang
saudara" meniru bekas Yugoslavia. Jika Suriah bagaikan sebuah Magnet besar
yang mampu menarik ribuan ‘’mujahidin” untuk berperang atas nama agama melawan pemimpin
zalim, pertanyaan paling mendasar mengapa tidak untuk Palestina yang di jajah
oleh Israel? Al Qaeda dan anasirnya Jubhat Al Nusra yang beranggotakan ribuan
orang berjihad di Suriah tak satu pun bahu membahu berdatangan ke Gaza untuk melawan
Israel.
Al Qaeda dan anasirya justru
terindikasi buatan CIA, Beberapa pengamat
menilai Al Qaeda tak lain buatan Amerika yang di gunakan sebagai alat dengan
fungsi sangat menakjubkan. Adalah Seorang perwira Prancis Mayor Pierre-Henri
Bunel dalam artikel nya berjudul “ Al
Qaeda: Database” menulis “Al-Qaeda,
digunakan oleh Washington untuk mengacaukan dan menghancurkan negara-negara
berdaulat, sementara mempertahankan ilusi musuh luar, yang mengancam keamanan
Dunia Barat”. Begitu pula Fidel Castro secara terang-terangan
mengatakan Osama bin Laden tak lain merupakan agen CIA . Bukan hanya Al Qaeda, FSA yang konon disebut-sebut
merupakan tentara desertir dengan jumlah ribuan personel yang membelot ternyata
tak lain buatan CIA dan mendapat dukungan zionis. Intelijen Jerman dengan
berani memberi informasi bahwa 95 persen dari para milisi FSA yang beroperasi
di Suriah merupakan warga asing.
saya sangat mengkritik dan
menentang keras tak kala atas nama Jihad melakukan tindakan kekerasan, membunuh
seorang ulama Syech Al Bouti seorang
ulama sunni dan melakukan tindakan biadab dengan memotong kepala seorang ulama
lainnya. saya juga sangat mengkritik dan menentang keras tak kala atas nama
pemberatasan teroris melakukan pengeboman melukai hingga membunuh nyawa sipil
tak berdosa. Ini harus di sudahi dan mari kita bicara perdamaian di Suriah
dengan solusi politik tidak dengan kekerasan.
Langganan:
Postingan (Atom)